Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Inovasi Fake Nail
DOI:
https://doi.org/10.69697/garina.v15i2.34Keywords:
Fake Nail, Coconut CoirAbstract
Making fake nails using coconut coir is product that can beautify your appearance, reduce the accumulation of coconut coir waste and can be used as an opportunity for entrepreneurship. The purpose of this study is to find out and explain the process of making fake nails, product validation, and public acceptance of the Utilization of Coconut Coir as a Fake Nail Innovation. The methods used are observation, literature, experiments, documentation, interviews, and questionnaires. The process of making coconut coir fake nails goes through 3 stages, namely preparation of tools and materials, the process of making coconut coir fake nails, and attaching accessories to fake nails. There was evidence of product validation by 5 validators with the result that fake nails from coconut coir waste which had a reddish-brown color, smooth texture and very clear fiber motifs were the most chosen by the validators. The public test results in the average color category obtained 2.5 are very fond of (3). In the average texture category, 2.5 is very like (3) and for the pattern category, the average is 2.6, very like (3). A total of 3 average categories obtained, namely 2.545, are included in the very like category so that the product can be accepted by the community and can be used as a business opportunity. The advice given is another, faster technique for attaching coconut coir to fake nails.
References
A. Safitri. (2019). Desain Nail Art Acrylic Tiga Dimensi. 2504, 1–9.
Dwi, A., Novi, A., & Ihsani, N. (2019). Kelayakan Bulu Mata Palsu Berbahan Dasar Limbah Sabut Kelapa Untuk Tata Rias. 7(1), 16–21.
Fitriyah, H. (2018). Pengolahan Limbah Sabut. 5(3), 2534–2552.
Harjanti, N., Setiyawati, E., Retno, D., & Winarni, A. (2009). Kosmetika Kuku : Antara Keindahan Dan Keamanan ( Nail Cosmetics : Between Aesthetic And Safety ). Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin, 21(1), 56–61.
Krisnawati, M., Cahyono, A., Syarif, I., Naam, F., & Ariyanti, E. E. (2022). Nail Art : Sejarah, Bentuk, Warna Dan Teknik Pembuatannya. Prosiding Seminar Naisional PascaSarjana,641–645. Http://Pps.Unnes.Ac.Id/Prodi/Prosiding-Pascasarjana Unnes/
Ningtyas, K. R., Sarono, Analianasari, Agassi, T. N., Putri, P. G., H, M. P. M., & Supriyanto. (2022). Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Sebagai Produk Unggulan Lokal. Pengabdian Nasional, 3(1), 1–6.
Niswah, N. N., & Mahasiswa. (2016). Pengaruh Kadar Alkohol Terhadap Hasil Jadi Newspaper Nail Art. E- Journal, 05(1), 71–80. Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/196255896.Pdf
Susanti, A. (2021). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan , Motivasi Berwirausaha Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa ( Pada Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini ). 14(2), 80–88.
Triana, O. (2015). Perbedaan Hasil Menghias Kuku (Nail Art) Dua Dimensi Antara Yang Menggunakan Kuku Palsu Pada Teknik Sambung (Acryilic Gel) Dengan Kuku Palsu Pada Teknik Tempel (Artificial Nail) Triana. 26.
Baunsele, A. B., & Missa, H. (2020). Kajian Kinetika Adsorpsi Metilen Biru Menggunakan Adsorben Sabut Kelapa. 5(2), 76–85.
Dwi, A., Novi, A., & Ihsani, N. (2019). Kelayakan Bulu Mata Palsu Berbahan Dasar Limbah Sabut Kelapa untuk Tata Rias. 7(1), 16–21.
Fitriyah, H. (2018). Pengolahan Limbah Sabut. 5(3), 2534–2552.
Hamudyah, F. H., Puspitorini, A., Kusstianti, N., & Windayani, N. R. (2021). Perbandingan Hasil Penggunaan Nail Gel pada Kuku Asli dan Kuku Palsu Motif Leopard. Journal Beauty and Cosmetology, 3(1), 31–38.
Harjanti, N., Setiyawati, E., Retno, D., & Winarni, A. (2009). Kosmetika Kuku : antara Keindahan dan Keamanan ( Nail Cosmetics : between Aesthetic and Safety ). Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin, 21(1), 56–61.
Krisnawati, M., Cahyono, A., Syarif, I., Naam, F., & Ariyanti, E. E. (2022). Nail Art : Sejarah, Bentuk, Warna dan Teknik Pembuatannya. Prosiding Seminar Naisional Pasca Sarjana, 641–645. http://pps.unnes.ac.id/prodi/prosiding-pascasarjana-unnes/
Kusnadi. (2017). Model Inovasi Pendidikan dengan Strategi Implementasi Konsep “Dare to Be Different.” Jurnal Wahana Pendidikan, 4(1), 132–144.
Lindawati, S., & Hendri, M. (2016). Penggunaan metode deskriptif kualitatifuntuk analisis strategi pengembangan kepariwisataan Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM, 833–37.
Ningtyas, K. R., Sarono, Analianasari, Agassi, T. N., Putri, P. G., H, M. P. M., & Supriyanto. (2022). Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Sebagai Produk Unggulan Lokal. Pengabdian Nasional, 3(1), 1–6.
Nisa Amatun, Indah Sari, Janwar, Anggraeni Melani, Y. N. (2022). Pemanfaatan potensi limbah bahan alam sebagai zat aktif sediaan body scrub. Health Sains, 3(8.5.2017), 775. Https://Www.Who.Int/News-Room/Fact-Sheets/Detail/Autism-Spectrum-Disorders
Nail Art. E- Journal, 05(1), 71–80. Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/196255896.Pdf
Palupi, P. P. dan M. sekar. (2016). Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Menyelesaikan Maslaah Yang Berkaitan Dengan Waktu, Jarak, Dan kecepatan Untuk Siswa Kelas V. Penelitian ( Edisi Khusus Pgsd ), 20, 151–157.
Wasilah, Trisnani Widowati. (2020). Beauty And Beauty Health Education Journal Studi Perbandingan Hasil Teknik Ombre Nail Art Dengan Sponge Dan Air Brush Wasilah, Trisnani Widowati. Bbhe, 9(1), 22–28. Https://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Bbhe